Sebagai angin aku
resah, sebagai hujan aku bimbang…
Mencoba mencair namun
enggan mencair, mencoba berdamai dengan udara
Berhenti meresahkanku,
cobalah untuk berteman…
Ini adalah sore kelima aku disini. Ditempat yang tidak asing
namun sangat jarang aku datangi. Di atas pohon ini rumah sahabat itu kami
bangun. Iya, benar-benar hanya berdua. Aku dan ray, sahabat kecilku. Rumah papan
dengan lebar dua kali dua meter ini adalah kebanggaan kami dulu. Kami menyebutnya
istana raja. Gabungan dari ray dan senja, nama kami berdua. Satu tahun lebih
aku tidak berkunjung kesini. Rasanya masih sama saja dengan tiga tahun yang
lalu. Aku masih inget sama bandelnya kita dulu ray. Saat kita kehilangan senter
ajaib dan akhirnya bolak-balik ke rumah Cuma buat nyari senter itu, padahal
lilin pun ada. Rasanya aku pengen balik ke masa itu. Ketika aku masih umur 8
tahun, dan ray 10 tahun. Sebelas tahun sebenarnya sudah cukup lama untuk
sekedar menghapus kenangan, tapi entah kenapa rasanya bayang-bayang itu nggak
pernah bisa pergi dari depan mataku ya. Setiap kali aku duduk di dalam sini,
rasanya seperti melihat video kecil kita. Coba kamu disini ray.
Rumah ray tidak jauh dari sini, hanya lima meter dari istana
raja. Sayangnya aku nggak bisa masuk kesana. Ray tinggal sendiri di dalam rumah
satu kali dua meter itu. Tidak ada pintu apalagi jendela. Hanya nisan kecil
bertuliskan namanya, RAIHAN ALFATIH.
Ray… maaf ya, sore ini aku baru bisa jenguk kamu. Rasanya rindu
ini sudah nggak bisa lagi ditumpuk. Gunung fuji aja udah kalah sama rinduku ke
kamu. Eh, sejak kapan aku bisa gombal? Aku hanya ingin berdamai dengan kisan
itu ray. Setiap kali aku kesini rasanya aku punya cadangan air mata yang nggak
habis-habis. Aku rindu kamu ray. Rindu jahilnya kamu, rindu main hujan sama
kamu, rindu saat-saat kamu anterin aku pulang sekolah. Aku hanya ingin berdamai
dengan kenyataan itu ray. Kenyataan bahwa kamu nggak bisa lagi ngajak aku naik
turun tangga istana raja atau mandi di sungai Cuma sekedar untuk mengulang masa
kecil kita. Aku ingin berdamai dengan perasaan yang mulai berubah ini ray. Aku sayang
kamu…
Yang aku tahu sekarang, Aku memang harus berdamai dengan
hati ini ray…
No comments:
Post a Comment