Sunday, November 18, 2012

Istana RaJa


Sebagai angin aku resah, sebagai hujan aku bimbang…
Mencoba mencair namun enggan mencair, mencoba berdamai dengan udara
Berhenti meresahkanku, cobalah untuk berteman… 

Ini adalah sore kelima aku disini. Ditempat yang tidak asing namun sangat jarang aku datangi. Di atas pohon ini rumah sahabat itu kami bangun. Iya, benar-benar hanya berdua. Aku dan ray, sahabat kecilku. Rumah papan dengan lebar dua kali dua meter ini adalah kebanggaan kami dulu. Kami menyebutnya istana raja. Gabungan dari ray dan senja, nama kami berdua. Satu tahun lebih aku tidak berkunjung kesini. Rasanya masih sama saja dengan tiga tahun yang lalu. Aku masih inget sama bandelnya kita dulu ray. Saat kita kehilangan senter ajaib dan akhirnya bolak-balik ke rumah Cuma buat nyari senter itu, padahal lilin pun ada. Rasanya aku pengen balik ke masa itu. Ketika aku masih umur 8 tahun, dan ray 10 tahun. Sebelas tahun sebenarnya sudah cukup lama untuk sekedar menghapus kenangan, tapi entah kenapa rasanya bayang-bayang itu nggak pernah bisa pergi dari depan mataku ya. Setiap kali aku duduk di dalam sini, rasanya seperti melihat video kecil kita. Coba kamu disini ray. 

Rumah ray tidak jauh dari sini, hanya lima meter dari istana raja. Sayangnya aku nggak bisa masuk kesana. Ray tinggal sendiri di dalam rumah satu kali dua meter itu. Tidak ada pintu apalagi jendela. Hanya nisan kecil bertuliskan namanya, RAIHAN ALFATIH. 

Ray… maaf ya, sore ini aku baru bisa jenguk kamu. Rasanya rindu ini sudah nggak bisa lagi ditumpuk. Gunung fuji aja udah kalah sama rinduku ke kamu. Eh, sejak kapan aku bisa gombal? Aku hanya ingin berdamai dengan kisan itu ray. Setiap kali aku kesini rasanya aku punya cadangan air mata yang nggak habis-habis. Aku rindu kamu ray. Rindu jahilnya kamu, rindu main hujan sama kamu, rindu saat-saat kamu anterin aku pulang sekolah. Aku hanya ingin berdamai dengan kenyataan itu ray. Kenyataan bahwa kamu nggak bisa lagi ngajak aku naik turun tangga istana raja atau mandi di sungai Cuma sekedar untuk mengulang masa kecil kita. Aku ingin berdamai dengan perasaan yang mulai berubah ini ray. Aku sayang kamu… 

Yang aku tahu sekarang, Aku memang harus berdamai dengan hati ini ray…

No comments:

Post a Comment