Thursday, May 8, 2014

Fiktif

kutemukan namamu di setiap mimpiku, di akhir tidurku, di bukuku, di ucapan orang di sekitarku, aku melihat wajahmu di youtube, di google, di blog, di facebook, hanya saja.... mereka bilang kau tak terlihat oleh mataku secara langsung. tidak untuk sekarang.

bisakah jelaskan mengapa hingga saat ini rasanya aku begitu sulit melupakanmu? meninggalkan setidaknya kebiasaan membuka youtube untuk sekedar melihat MV-mu? atau ketawa tengah malam saat mendengar suaramu bernyanyi, atau menangis membaca FF dari mereka?

katanya, kau fiktif, benarkah?

benar begitu?

tapi mengapa rasanya kau sangat dekat dengan diriku, nafasku, bahkan memimpikan suatu saat kau akan hadir dan membawakan selingkar cincin dan meminta ibuku untuk memberikan anak putrinya padamu-pun aku pernah. apa salah?

aku memang tidak pernah meminta Tuhan mendekatkan jarak kita karena apalah arti jarak jika hati saja rasanya begitu dekat, walau kau belum tau saat ini ada aku di belahan bumi tenggara yang membaca biografimu, menceritakanmu pada mereka, atau sekedar mengenal orang2 yang juga di sekitamu dari blog orang lain.

mungkin memang usahaku tidak sekeras Qais menemui Layla, atau Romeo yg rela ikut mati untuk Juliet, tapi masa iya ini dikategorikan perasaan fiktif belaka? aku yakinkan padamu bahwa kamu itu benar-benar ada kok, kamu itu alasan aku rela menyisihkan uang jajan untuk sekedar beli kuota biar bisa streaming konsermu, MV-mu, reality showmu, apapun tentangmu.

tapi,

aku memang mulai sadar sejak kemarin bahwa mengharapkanmu lebih dari sekedar tokoh idola memang sah-sah saja, hanya saja aku tidak mau mereka menganggapku terlalu gila oleh tokoh (yg katanya fiktif) sepertimu, jadi, aku tidak akan menambah perasaan itu lebih lebih lebih lagi. cukup seperti ini saja. perlahan, aku tau bahwa waktu akan membiasakanku tanpamu, seperti sebelum aku kenal denganmu. pasti.

tapi sayang, aku tetap tidak mungkin menganggapmu sebagai bagian dari fiksiku.

No comments:

Post a Comment