Firasat ini membuatku berenang dalam angan
Melambung dalam khayalan
Firasat ini menghantarkanku dalam mimpi
Membuatku mengerti tidak semuanya harus dipelajari
Firasat ini mengajarkan perasaan
Rasa untuk membenci atau mencintai
Rasa untuk mengerti atau mencaci
Firasat ini membubuhkan asa dalam perih
Menumbuhkan cinta dalam pedih
Merambatkan rindu pada rasa yang tak sempat tertambat
Firasat ini sahabat sejati
Ketika memilih atau menghargai
Firasat ini satu, tidak dibeli, tidak digadaikan
Firasat itu hati...
Firasat itu diam...
Firasat itu memutuskan...
Aku benci dengan perasaan seperti ini. Menunggu keputusan sang firasat yang setiap hari bertambah aneh. Kapan firasat ini nyata?. Hanya mengenang setiap hal yg tak mungkin kembali. Aku senang betkutat dengan kertas dan pena. Tapi tidak dengan ingatan. Karena mengingatmu seperti mendekat ke neraka. Luka serasa dibuka. Pedih serasa ditindih. Untuk apa menulis jika masih harus menunggu. Masih harus menyiksa hati. Aku bosan berkutat dengan firasat yang seperti membodohkan akal sehat. Menunggumu? Hah... Mau berapa abad lagi? Firasat ini telah merubah. Sudahlah biarkan firasat ini memilih. Entah ia ingin membenci tau berubah mengerti...Melambung dalam khayalan
Firasat ini menghantarkanku dalam mimpi
Membuatku mengerti tidak semuanya harus dipelajari
Firasat ini mengajarkan perasaan
Rasa untuk membenci atau mencintai
Rasa untuk mengerti atau mencaci
Firasat ini membubuhkan asa dalam perih
Menumbuhkan cinta dalam pedih
Merambatkan rindu pada rasa yang tak sempat tertambat
Firasat ini sahabat sejati
Ketika memilih atau menghargai
Firasat ini satu, tidak dibeli, tidak digadaikan
Firasat itu hati...
Firasat itu diam...
Firasat itu memutuskan...
Ini tentang firasat... Bukan tentang lagu...
No comments:
Post a Comment