bismillahirrahmanirrahim...
sebelumnya saya minta maaf jika blog ini isinya itu-itu saja. tentang kehidupan wanita yang sedang jatuh cinta, cinta diam-diam dan kawan-kawannya. jika kurang berkenan silakan jangan diteruskan sebelum banyak prasangka tidak baik tentang saya.
syukron atas pengertiannya :)
"terkadang, wanita menangis bukan karena dia lemah. dia hanya lelah berpura-pura tersenyum meskipun hatinya sakit" ~ Hana #CatatanHatiSeorangIstri
mohon maaf jika pada akhirnya saya harus menuliskan kata diatas karena
begitulah adanya. wanita diciptakan dengan beribu-ribu kelebihan yang
tidak dimiliki oleh laki-laki dan semuanya nyaris sempurna ada pada jiwa
makhluk yang begitu disayang Allah, bernama Wanita.
di tulisan ini saya tidak akan membahas tentang sinetron Catatan hati Seorang Istri atau novelnya, pun bukan membahas tentang kehidupan sebagai istri (karena kenyataannya saya pun belum menjadi istri).
ini tentang sudut pandang saya sebagai calon istri (in sya Allah). jadi hal apapun yang tertulis disini, mohon maaf jika tidak sesuai dengan yang pembaca harapkan. karena memang pikiran saya kadang sedikit bebeda sudut.
aku tidak tahu bagaimana mungkin seorang perempuan begitu apik menyimpan rapat segala perasaannya padahal aku tahu rasanya begitu sesak. mencintai itu bukan sebuah kesalahan, pun dengan makhluk tak berwujud bernama cinta. beruntunglah bagi mereka-mereka yang paham bagaimana memperlakukan keduanya (cinta dan mencintai) dan pada siapa kedua hal tersebut diberikan.
jika ingin melihat perempuan menangis, jangan buat dia sedih, jangan menyakiti dia, karena keduanya tidak akan mengeluarkan air matanya tapi, justru membuat butiran air mata itu menjadi kristal yang membuatnya semakin keras. buatlah ia marah, maka akan kau lihat air mata itu tumbuh tak berhenti.
ini bukan kata bijak dari seseorang, juga bukan saya kutip dari buku, ini kata-kata saya sendiri. karena sesungguhnya wanita itu begitu penyayang pada hal-hal tertentu. buat saja ia marah, ganggu apapun yang dia suka maka lihatlah, wajahnya bak diguyur hujan, basah, lembab, bau tanah menyebar di wajahnya. kenapa? kenapa tidak membuatnya bersedih saja? sedih justru akan menguatkan hatinya. Allah akan sangat mudah mendekap hatinya, memeluk erat hingga sekejab saja lunturlah segala lara itu. tapi apa yang terjadi ketika marah? tangisnya adalah hujan di atas tanah kering. ia meredam, ia mengenyampingkan egonya.
lalu apa hubungannya dengan judul postingan ini?
menjadi sesorang yang begitu dicintai itu mudah, menjadi satu-satunya orang yang dirindukan, diberi perhatian, dijaga, itupun mudah. bagaimana jika yang terjadi kita adalah Karina yang mencintai Bram? bagaimana jika yang terjadi adalah kita yang ditakdirkan menjadi istri kedua untuk jodoh kita. sanggup? jangan dikira menjadi Hana saja yang sulit. mejadi Karina pun sulit. dia belum menjadi istri, namun lebih dahulu merasakan cinta. siapa yang bisa disalahkan?
jadi, maksud dari postingan ini.... terkadang kita harus memersiapkan hal-hal yang sangat mungkin terjadi suatu saat nanti. belajar itu perlu, banyak berteman dengan yang gagal membina hubungan, yang sukses menjaga pernikahan hingga berpuluh tahun, belajar dari yang menjadi istri kedua, dari anak yang orang tuanya beristri lebih dari satu, dari orang tua yang anaknya dimadu. karena sesungguhnya objek itu akan bermakna lebih luas jika melihat dari berbagai lensa.
dan, aku bersyukur dihadirkan begitu banyak Istri dan Ibu yang membuatku belajar banyak hal. termasuk menjadi istri, ibu, anak dan madu.
No comments:
Post a Comment