nyatanya semua hal kabur tanpa jejak
kita pernah menyulut api
nyatanya ia padam sebeum sempat menerangi
kita pernah menaikkan layang-layang
mengikatnya dengan benang yang kuat
nyatanyaia tetap ingin pergi
talinya tak sekuat yang kita mau
kita bisa bicara
tapi isak tangis lebih mewakilinya
kita bisa lari
tapi kenyataan membuat kaki kita kelu
tak bisa kemana-mana
kemudian kita diam
membiarkan yang terjadi tetap terjadi
melihat yang berjalan semaunya saja
kita menyaksikan angin menggerakkan awan
tapi kita tak bisa mendekapnya
kita sedih...
kita diam...
kita menangis...
No comments:
Post a Comment