Monday, April 20, 2015

tanpa judul

kita pernah bicara tentang sabar
nyatanya semua hal kabur tanpa jejak

kita pernah menyulut api
nyatanya ia padam sebeum sempat menerangi

kita pernah menaikkan layang-layang
mengikatnya dengan benang yang kuat
nyatanyaia tetap ingin pergi
talinya tak sekuat yang kita mau

kita bisa bicara
tapi isak tangis lebih mewakilinya

kita bisa lari
tapi kenyataan membuat kaki kita kelu 
tak bisa kemana-mana

kemudian kita diam
membiarkan yang terjadi tetap terjadi
melihat yang berjalan semaunya saja

kita menyaksikan angin menggerakkan awan 
tapi kita tak bisa mendekapnya

kita sedih... 

kita diam...

kita menangis... 


No comments:

Post a Comment