Tuesday, April 21, 2015

276 Km…

Rindu kadang tak terasa ketika kita sering berbicara dengansuara lantang. Ia pun kadang enggan dirasa ketika kita saling menatap mata. Ia justru menyelinap diantara diam. Ia menguat saat gravitasi semakin lemah.

Jarak, membuat kita sadar bahwa Newton salah membuat rumus. Nyatanya bukan apel yang mau jatuh karena dipaksa gravitasi. Ia tetap akan pulang, walau ribuan kilometer memisahkan ujung tangkai dengan akarnya. Rindulah penyebab hukum gravitasi mati.

Kita tunduk pada jarak, tapi isi hati tetap memberontak. Ada yang mau menetap. Tapi, banyak yang ingin pergi. Pergi kemana? Mencari sumber rindu yang getarannya tak mati-mati. Jarak yang jauh tak lantas membuatnya jauh. Justru ia terasa bersanding dengan urat nadi.

276 kilometer,

Kamu, kapan pulang?

Suatu saat,

Atau, nanti,

Kau mau jawab itu, kan?


Meski tak pulang, ku harap rindu tetap tak mau padam…

No comments:

Post a Comment