Sunday, September 8, 2013

Menjadi tua-lah bersamaku

Bismillahirrahmanirrahim…

Ah, malam ini aku merindumu lebih hebat dari biasanya. bukan karena ku yg semakin ingin menemuimu, aku memang sedang memikirkanmu, sedang apa dirimu, sedang dimana, adakah kau berpikir sama denganku? Aku tahu tak selamanya kita sepaham, aku menyadari satu hal bahwa hatimu, hatiku, saat ini adalah milik kita masing-masing hingga suatu hari nanti izinkan aku menggenggamnya erat-erat hingga tak kuizinkan satupun memilikinya selain aku.

Aku tahu, meski kini kau tak tahu aku tengah di belahan bumi sebelah mana, kau akan selalu berdoa untukku. Ingatlah bahwa aku tak akan rela lelaki lain menyentuhku barang sedetik, sayang. Aku akan berusaha sekuat tenaga agar dahagamu terlepas ketika pertama matamu dan kedua mataku saling menyampaikan milyaran rndu atas penantian panjang kita. Tetaplah rendah hati ya.

Dalam kesendirianku aku selalu meminta pada Allah untuk menjagamu sebaik mungkin, mengingatkanmu jika kau mulai lalai atas niatmu untuk segera datang, atau sekedar menjaga kesehatan lahir dan batinmu. Aku mohon, berusahalah menjadi lelaki yang kuat, yang mampu mengatasi apapun tanpa mengeluh. Berusahalah menjadi laki-laki yang tangguh, yang tak mudah jengah menghadapi cobaan. Tunggu ya, sebentar lagi akan ada wanita yang jauh dari sempurna yang akan menemanimu menghabiskan sisa usia. Yang akan menyeka keringatmu ketika lelah. Yang akan berbagi cerita sebelum tidur. Yang akan mengambilkan handuk dan menyiapkan air hangat ketika kau letih dari aktivitas dunia. Yang akan mengecup keningmu sebelum kau terlelap. Yakinlah, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi pendamping yang pantas kau pertahankan di hadapan Tuhan, Allah SWT.

Bersiaplah untuk menjadi tua bersamaku, sayang. Karena menjadi tua itu bukan pilihan, tapi dengan siapa kau menghabiskan usia adalah mutlak milikku seorang. Aku tidak ingin yang tidak berkepentingan mengganggumu diusia senja kita nanti.  Maaf jika aku terkesan egois atas hidupmu.  Aku hanya ingin memastikan kau akan baik-baik saja sampai kita sama-sama berjuang meregang maut berdua. Kemudian dipersatukan kembali dalan JannahNya. Aamiinn  

Air mata ini saksi bahwa malam ini rinduku tak bisa dianggap biasa-biasa saja. Aku benar-benar ingin masa itu segera datang. Mengahabiskan kehidupan yang kita rencanakan, aku, kamu dan malaikat-malaikat kecil kita, hingga tua membawa kita pada takdir yg memaksa untuk mengenang masa indah penantian sekarang.

Aku masih menunggu disini, sayang…

Sincerely, yours :’)


No comments:

Post a Comment