Saturday, February 23, 2013

Malam Sendu


“ah, sudahlah. Semunya akan baik-baik saja” kataku pelan
“tidak, kamu tidak sedang baik-baik saja di”
Indah seperti membaca dongeng dari mataku, katanya tadi. Tapi aku memang baik. Sangat baik bahkan hanya untuk sekedar menyiksa malam seperti ini.
“nisa, dengarkan saya! kau akan mati dengan senjata di sini” katanya menunjuk tempat perasaan galau itu berada
“dia hilang… dan saya bisa apa?”
“ingat, kau menampung dua nyawa. Dan kau harus terima itu”
Kubanting sekotak coklat dari arman. Katanya dari swiss.
“kurasa sebentar lagi malaikat akan dengan senang hati mendokan kalian” ucapnya geram
aku mendekat buffet bergaris biru di kamar mandi.
“syukurlah..” jawabku tanpa gerak bibir
DORR…
“nisaaaaaaaaaaaaaaaa….” 

No comments:

Post a Comment