Monday, December 24, 2012

Proposal Untuk Direktur #1

Bismillahirrahmanirrahim...
assalamualaikum... *jawab dong* :D

namaku humaira. tapi biasa di panggil ara. anak kedua dari seorang ayah dan ibu berdarah jawa-palembang. usiaku 21 tahun. aku sangat menyukai dunia interaksi, terutama organisasi. hampir disetiap amanah yang diberikan, aku selalu menjabat sebagai sekretaris. wajar bila aku mulai mencintai hingga terasa mual dengan kata "proposal". but nevermind... aku suka. dan aku senang menjalaninya. mungkin mengirim proposal ke berbagai perusahaan adalah kerjaanku. sampai-sampai aku hafal dialog dan keinginan pihak perusahaan. paling banter sih ngasih "Platinum" haha *plakk* (itu mah udah maksimal)
Yuph.. bisa ditebak betapa jitunya strategi proposalku sampe bisa tembus ke tingkat paling fantastis itu. wajar bila aku selalu dipercaya untuk jadi "agen" pelobi para petinggi perusahaan dan mendesain proposal sedemikian rupa biar ada direktur atau manager tertarik dengan permintaan kami.
tapiiiii....
ada satu saat yang paling aku benci ketika aku diminta membuat proposal. tau apa? murabbi alias guru ngaji ku nyuruh buat proposal. bukan proposal biasa yang mau minta gold, silver atau platinum. proposal CV buat nyari jodoh bahasa gaul nya. hah? terus terang ini bukan kerjaan ku banget. aku malah hampir angkat tangan.
"kamu bisa lo ra. sampai kapan kamu mau ngurus proposal buat direktur disana-sini?"
"tapi ummi, ana merasa belum siap mengajukan diri. la wong biasanya buat proposal untuk ke direktur itu buat minta dana kok"
"alaahh.. itu alasan kamu saja nduk. kenapa nggak dicoba ngajuin proposal nikah ke direktur nya"
"hah? ummi ini apa apaan sih... ara kan baru mau sidang TA mi. nant aja ya"
"katanya mau nikah muda biar dapet eksekutif muda??"
"iya ummi, tapi tunggu lulus dulu"
"yang penting buat proposalnya dulu. masalah waktu biar ummi dan abi yang nentuin"
"ummi maksa banget.."
yah... begitulah ummiku, murabbiku tercinta yang pelan-pelan mulai tahu bahwa aku memang ingin nikah muda. sekarang aku sedang mencoba menulis proposal yang kata ummi biar dapet direktur itu. *amiinnn* itung-itung usaha. doa tanpa usaha=nothing. doa tanpa ikhtiar sama dengan bohong. tapi usaha tanpa doa itu sombong.

aku paling gak suka disuruh mendeskripsikan diri begini. ummiii kenapa nggak ummi saja yang buat. kan ummi juga tau bagaimana ara. hahhh...
oh iya, sebelumnya aku pernah menemui seorang eksekutif muda yang bilang begini "adek ini 20 tahun, mahasiswi tingkat atas, tapi masih mikirin proposal ke perusahaan. kapan ngirim proposal ke jodohnya?" what? ah si abang bikin pipiku merah saja. padalah saat itu aku sama sekali ga tau apa itu proposal jodoh. sampai akhirnya seminggu yang lalu ummi menjelaskan dan aku tercengang karena langsung cuss disuruh buat. begini nih yang paling ngeselin. coba nggak usah tanya sekalian. hadeehh ummi ummi.
eh, tapi ngomong-ngomong pas abang direktur itu bilang begitu aku agak deg-degan juga loh. gimana nggak. eksekutif muda, usianya baru 28 tahun (aku tahu dari kepo CV nya, hehe), cakep pula.. mudah-mudahan sih soleh. hihi rasanya mau bilang lamar aku dong abang... *ngimpi*

***
dua minggu kemudian aku dipanggil sidang. Alhamdulillah aku berhasil menyelesaikan S1 dalam waktu yang lumayan cepat. 3tahun 10 bulan. walaupun tidak cumlaude *bener ga tulisannya*. cumlaude ga cumlaude bagiku ga penting. yang penting cepet kelar dan menempuh hidup yang sebenarnya. pengennya sih kerja di kantoran yang berhubungan dengan proposal gitu. tapi malu sama gelar. Humaira, ST. alasannya sih jelas. aku suka sama dunia keproposalan dan tetekbengek nya. titik!. dan akhirnya aku juga berhasil menyelesaikan proposal jodoh yang temanya "proposal untuk direktur". sampe-sampe aku ditanya ummi "ini kenapa dikasih judul ra" aku jawab aja "kan biar jadi doa mi". terus ummi bilang "kalo ternyata jodohmu bukan direktur gimana?" *lemes* aku ga bisa jawab lagi. ummi terlanjur membuat hatiku hancur. *backsoudsuarasrigala*

Waiting for Continuous part...
see u.. :)

No comments:

Post a Comment