Wednesday, December 12, 2012

Beda Dulu dan Sekarang

Bismillahirrahmanirrahim…
-Sebelumnya saya minta maaf apabila ada satu atau beberapa pihak yang akan tersinggung dengan postingan saya kali ini-
bukan maksud menghakimi atau men-judge, saya hanya ingin merefleksikan ide dalam suatu tulisan dimana semua orang bisa sadar dengan keadaan “Rumah” kita yang KATANYA mulai ASRI, padahal kenyataannya mulai BASI. Begini kalau amanah justru dijadiin kesempatan untuk meraup rupiah. -_-
Setau saya, amanah itu tanggungjawab yang diembankan Allah SWT melalui hambanya, yang wajib di jalankan dengan sebaik-baiknya. Allah memberikan keistimewaan kepada siapapun hambaNya yang Beliau nilai itu pantas. Mereka yang saat ini duduk di kursi DPR, MPR, MK, atau Presiden sekalipun adalah orang-orang pilihan yang menurut Allah memang pantas diembani amanah tersebut. masalahnya adalah....

APAKAH MEREKA MENYADARI AMANAH ITU ATAU MENGGUNAKANNYA SEBAGAI ASET?

Aset? Iyalah, lha wong yang duduk jadi petinggi sana rata-rata nambah kayak ok. Lama-lama dikejar KPK. Hehe. Seandainya saja iman mereka sekuat kepercayaan Allah ketika ngasih amanah itu ke mereka. Karena ketika Allah menurunkan amanah kepada seseorang, bersama itu pasti Allah titipkan ujian untuknya. Karena apa? karena Allah ingin lihat, mana yang bisa MENAHAN NAFSU dan mana yang NURUTIN NAFSU. Tau kan kalau setan nggak pernah suka dengan makhluk Allah yang taat? Jadiiiii… bagi mereka yang nggak kuat tahan iman ya kayak kondisi sekarang ini. Korupsi bilangnya minjem duit. Yang dipinjem duitnya rakyat. Rakyat terlantar dibilang kita yang nggak mau kerja. Nggak pernah baca undang-undang apa ya? Orang terlantar itu dipelihara negara, bukan malah dipelihara kemiskinannya. Gencar bangun ini bangun itu, di tengah proyek pada mandeg karena kehabisan dana, padahal di pengajuan dananya malah kelebihan. Terus sisanya kemana? Hehe bisa di cek ke rekening nya lah. Pasti nambah barang 5 milyaran lah. :D 

Kebanyakan jaman sekarang mah malah rebutan amanah. Sibuk nyari timses, sibuk nyari pasukan buat dukung biar menang. Nyumbang sono sini lah biar kepilih. Padahal mereka gak sadar, pribadi mereka ga siap jadi pemimpin. Emang pemimpin yang baik gimana sih? Lihat aja kepimpinan Nabi, Rosul dan khilafah. Mereka korupsi? Buat apa?  la wong mereka mengabdi kepada Allah kok, bukan negara. 
Coba sekarang kita bandingkan dengan kepemimpinan jaman Nabi, Rosul dan para Khilafah (Saya memang belum khatam sirah nabawi, jadi mohon maaf jika bahasan saya kurang mendalam) Nabi dan Rosul  TIDAK PERNAH dipilih rakyat atau mengajukan diri untuk dipilih menjadi wakil rakyat. Mereka tidak pernah meminta untuk diberi amanah kepada Allah. Allah memutuskan Laki-laki pilihan ini untuk menjadi pemimpin karena Allah percaya bahwa mereka adalah orang-orang yang bersedia menerima amanah dan MENJALANKAN nya sesuai syariat agama Islam yg kaffah. Mereka dipilih Allah bukan atas pertimbangan seberapa banyak uang yang bisa mereka kasih, bukan karena seberapa banyak kursi yang dijanjikan jika menang, tidak berdasar pada seberapa manisnya janji yang diberi. Mereka dipilih karena mereka mau MENDENGAR apa yang Allah katakan. Mereka dipilih karena mau DIPERINGATKAN. Mereka dipilih karena mau DITEGUR ketika salah. Mereka dipilih karena mau menjadi KHALIFAH, bukan sekedar pemimpin abal-abal yang janjinya segudang garam.  Amanah terbesar kita adalah menjadi khalifah di muka bumi. Keputusan Allah selalu mutlak.

DAN LIHATLAH LAKNAT ALLAH KETIKA AMANAH ITU DI SEPELEKAN…

Murkanya Allah jauh lebih menyakitkan dibanding kemarau tuju turunan. Fir’aun adalah salah satu contoh pemimpin yang laknatnya adalah tidak diizinkannya beliau bertaubat. Betapa makmurnya ia ketika menjadi raja. Tapi dia lupa bahwa kuasa Allah selalu lebih besar dari yang ia duga. Meninggal dengan cara tidak terhormat. Sekarang? Ya sama saja…

Bedanya kalo sekarang lebih tertutup. Diem-diem tapi njarem

Dalam lorong waktu ini kita memang tengah hidup di zaman ke empat. Pemerintahan yg menggigit, tamak, sombong, mendzolimi rakyat, merugikan banyak pihak, kemimpinan yang hanya mengutamakan ego dibanding keluhan rakyat. Rasul sudah tahu tentang hal ini jauh sebelum beliau meninggal. Dan benar terjadi… tapi, jangan jadikan alasan untuk membenarkan system pemerintahan yang tidak benar. Patokannya adalah Al-Quran dan hadist. Ketika keduanya disingkirkan oleh undang-undang atau peraturan lain, maka bersiaplah untuk menghancurkan negrimu sendiri.

Sekarng yang jadi pertanyaan, pada sadar ngga sih dengan system kenegaraan kita yang mulai aneh ini? negara yang katanya rakyate mau dibawa makmur, sejahtera atau apalah itu namanya, malah di amanahkan dengan orang-orang yang bisa dikatakan NOL. Ujung-ujungnya ya itu, hasilnya pun NIHIL. Saya tidak menjudge salah satu atau beberapa pihak yang mungkin NGERASA atau malah merasa bersalah karena sudah memilih pemimpin yang sebenarnya kurang tepat.
Allahu’alam bissawab…

3 comments:

  1. ih serem deh baca postingannya...

    yang pasti Kalo amanah itu harus dijaga dan dilaksanakan, kalo tidak... hmmm

    ReplyDelete
  2. betul juju... seserem muka anda kah ju? haha

    ReplyDelete