Bismillahirrahmanirrahim...
"aku bukan bidadari yang tertinggal di Bumi. Jadi, jangan menuntut kesempurnaan padaku" - Anisa Ayumi
kali ini bukan fiksi yang saya tulis. juga bukan Karin-Bram, bukan tentang istri kedua atau tentang bagimana sulitnya menjaga sabar seperti tulisan sebelumnya. mungkin lebih bisa dibilang ini sudut pandang saya terhadap seorang ikhwan (laki-laki) yang akan meminang perempuan impian/idamannya.
wahai kalian, para laki-laki yang nanti akan menjadi pemimpin bahtera pernikahan, ketahuilah bahwa setiap yang kau ingin bukanlah yang selalu terbaik bagimu. boleh jadi itu adalah visualisasi kesempurnaan yang ingin kalian hadirkan dalam hidup kalian. tapi kalian harus tahu, perempuan bukan satu hal sempurna yang harus kamu miliki. justru hidup denganmu adalah proses menuju kesempurnaan itu.
mungkin kalian ingin memiliki (calon) istri Hafidzah agar kelak ia dapat mendidik anakmu sebaik mungkin. tapi ingat, sudahkah kalian menjalani proses terbaik untuk mendapatkan salah satu perempuan keluarga Allah itu? atau proses itu hanya alibi dari berbagai keinginan yang tak mau kalian realisasikan. jangan jadi pemimpi yang bodoh. mimpi tidak hadir semata-mata untuk diwujudkan. ada berbagai makna yang diajarkannya untuk kita. pun dengan inginmu. lihatlah cermin, sudahkan kamu sebaik perempuan yang kamu inginkan?
ada beberapa yang juga menginginkan (calon) istri yang cerdas karena perempuan cerdas berderajat lebih tinggi dari mereka yang biasa-biasa saja. tapi ingat, kecerdasan yang dipunyai seorang wanita bukan hanya tentang sebaik apa akademiknya ketika kuliah, bukan pula sepintar apa ia menyelesaikan test dari dosen, atau sehebat apa penelitian yang telah dilakukannya. menjadi perempuan itu sulit. lebih rumit dari yang kalian bayangkan. ada ribuan kecerdasan yang ia punya. ada yang pintar menghafal namun kurang bisa menyenangkan hati orang lain, caranya selalu ketus. ada yang begitu sabar dalam berbagai persoalan tapi kurang bisa dikategorikan "pintar" ketika ia masih sekolah/kuliah. ada yang begitu pandai menenangkan hati orang-orang disekitarnya tapi ia tidak pandai bersosialisasi dengan lingkungannya. jadi, jangan hanya menuntut. lihat lebih jauh, calon seperti apa yang sebetulnya kamu inginkan.
sah-sah saja kalau kalian ingin memiliki (calon) istri tak bercacat, masih perawan, atau bahkan tak pernah terlibat skandal sedikitpun dengan laki-laki lain. tapi coba kalian lihat diri kalian lebih dekat, sudahkah kalian sesuci perempuan yang kalian inginkan? sudahkah kamu menjaga diri seperti dia yang kamu inginkan tak tersentuh sedikitpun? sudahkah kalian berhenti memandangi foto perempuan cantik di instagarm, facebook, twitter, path atau yang lain?. ada yang menuntut istrinya kelak "buka kotak" padahal dia sendiri pernah memerawani anak gadis orang (maaf). inikah keadilan yang kalian tawarkan pada perempuan sebaik itu?
kalian, laki-laki yang nantinya akan menanggung dosa para perempuan terdekatmu, ketahuilah bahwa setiap hal yang kalian pilih tidak selamanya baik. boleh jadi ia adalah hal terburuk yang kamu hindari. ketika itu mungkin Allah ingin mengajarimu cara bersikap dan sabar. boleh jadi ia begitu penyabar. boleh jadi ia sangat lamban menyelesaikan tugas-tugas rumah, mungkin saat itu Allah ingin mengajarimu cara bersabar.
memilih itu boleh, sama sekali tidak dilarang. hanya saja, kalian perlu pertimbangkan ketika yang jadi "persoalan" itu adalah seseorang yang akan menemani kalian hidup, baik hidup di dunia maupun syurga.
andai yang kalian pikirkan saat ini (tentang calon pendamping impian) juga diimpikan oleh perempuan, bayangkan betapa tersingkirnya kamu jika yang kamu inginkan hanya hal-hal kurang penting untuk kehidupan kedepan.
atau, mungkin kamu termasuk egois?
jangan cemberut, kalian bisa berubah dari sekarang. sekali lagi aku ingatkan, PEREMPUAN ITU BUKAN UNTUK DIEKSPLOITASI :)
sincerely, @_gigikelinci
No comments:
Post a Comment