Bismillahirrahmanirrahim...
Ya Allah... betapa diri ini begitu bahagia Engkau ciptakan sebagai seorang perempuan, manusia yang dari rahimnya akan lahir seorang perubah peradaban bangsa. wanita yang begitu Engkau sayang hingga setiap detil dirinya begitu Engkau perhatikan, air matanya Engkau ciptakan begitu lembut, senyumnya Engkau jadikan peneduh bagi orang-orang disekitarnya, tutur katanya memberikan kedamaian bagi siapapun yang mendengarnya, lembut tangannya menenangkan setiap duka yang mendera.
tapi, wahai Allah... bolehkah aku menyampaikan sedikit kesedihan yang menerpaku malam ini? kusengajakan malamku berakhir dalam buaian air mata. pelupuk mataku seperti ladang ilalang yang tergenang air hujan. bukan karena hati ini sedih atas ujian dariMu. bukan pula karena sulit dan terjalnya jalanku mewujudkan inginnya ayah dan ibuku. sama sekali bukan, Ya Rabbi. aku begitu bahagia Engkau takdirkan menjadi seorang perempuan, terlebih menjadi seorang muslimah.
Ya Rabbi, tiba-tiba saja air mata ini mengalir tatkala melihat wajah ini di depan cermin. Engkau ciptakan alis yang indah dari wajahku. Engkau jadikan mataku begitu teduh setidaknya oleh penilaianku sendiri. Kau berikan rona manis dalam senyumku. ada garis tawa yang meninggalkan bahagia bagi yang memandang padanya. tapi, betapa sedihnya hati ini mendapati bahwa keindahan ini sebenarnya adalah sebuah fitnah yang Kau hadirkan dalam bentuk keindahan. Kau hadirkan bentuk seindah ini untuk kujaga seorang diri.
Allah, sungguh, aku berlindung kepadaMu dari segala aib yang kubuat karena paras ini, karena tingkah laku ini, karena gerak tubuh ini, karena tutur kata ini, karena kerlingan mata ini, karena senyum ini. demi NamaMu yang Agung, aku memohon pertolonganMu untuk membantuku mengikhlaskan segala dosa yang kuperbuat dari indah yang Kau titipkan pada setiap sisi diriku.
Fitrah yang Kau hadirkan pada setiap perempuan, dan juga aku, begitu membuatku bersyukur menjadi salah satu agen kebahagiaan bagi siapapun disekitarku. tapi, fitrah ini sejujurnya salah satu yang kutangisi. aku tahu, Engkau lebih dahulu tahu atas ketakutanku pada anugerahMu ini, aku hanya ingin membuat diri ini lega telah menyampaikan keluhannya, ah, bukan keluhan, kekhawatiran tidak mampu menjaga titipanMu ini dengan baik. lemah lembut yang Kau hadirkan dalam diriku membuatku begitu bersyukur, namun, setitik pertanyaan menelisik dalam dadaku, ya Rabb. akankah lemah lembut dan perangai itu bisa kuolah dan kujaga hanya untuk seseorang yang Kau takdirkan menjadi penggenggam tanganku ke SyurgaMu?
Allah, jadikan kekhawatiranku ini sebagai caraku menjaga diri. bukankah Kau tidak pernah membuat sesuatu dengan kesia-siaan?
izinkan kuselesaikan malam ini dalam muhasabah panjang, Wahai Dzat yang begitu sempurna...
No comments:
Post a Comment