Tuesday, September 3, 2013

Surat Untuk... :')

Assalaamu’alaikum wr wb…
Bismillahirrahmanirrahim, demi nama Allah yang di genggamanNya aku bernaung ribuan kesedihan dan penantian, aku ingin menyampaikan bulir-bulir rindu yang belum bisa tersampaikan padamu, pria tampan yang tengah disibukkan dengan ibadah.

Wahai Adam yang di Rahmati Allah, apa kabarmu, sayang? Saat ini aku belum melihatmu, belum bisa menemuimu tapi aku yakin, Nanti ketika waktuku dan waktumu untuk sendiri telah habis maka kau akan segera datang ke Ibuku, menawarku untuk ditukar dengan keberkahan yang sakral, bukan dengan rayuan gombal yang kemudian kembali aku menjadi tumbal.

Ribuan detik waktu telah ku habiskan untuk memanggilmu datang, sudahkah kau dengar? Pasti. Aku yakin Beliau Sang Maha Pelindung Rasa tidak mungkin membiarkan ku bicara sendiri padamu. Cukup lelah mencarimu dalam ribuan nama manusia di tengah titik bumi ini tapi percayalah, wahai lelaki hebat, aku tidak akan menyerah untuk duduk di tepi simpang ini, menunggumu datang dengan 7 tangkai bunga Lili kemudian mengajakku menghabiskan jalan lurus ini berdua.

Setiap malam, sebelum tidur, aku selalu minta pada Yang Maha Menguasai Hati agar kau dijaga sebaik mungkin, agar kau diingatkan jika mulai lengah dengan jalan ini, agar lelahmu yang mulai terakumulasi segera berakhir dengan predikat “Halal”, agar segala letihmu ia hilangkan, agar kau dimampukan untuk berjalan terus, terus, sampai kakimu terakhir mengayun sendiri.

Duhai calonku yang sepasang matanya aku rindukan, aku tidak akan bilang seberapa hebat kalam itu terucap atau sehebat apa tumpukan perasaan gundah membumbung menggunung di antara rasa-rasa yang lain, yang pasti kau harus tahu bahwa gadis ini selalu menjaga dirinya untukmu, untuk mempersembahkan kado terindah untukmu, yang akan memberikan seluruh perasaan cintanya hanya untukmu, setelah terucap serah terima dengn lantang dari bibirmu.

Jangankan wujudmu, bentukmu, statusmu atau kedudukanmu sekarang, namamu saja aku belum tahu tapi yang pasti aku yakin dengan satu tanggal yang telah Ia tuliskan di buku KITA dengan sepasang nama  manusia yang dipertemukan atas dasar Cinta yang tidak biasa. Aku tidak sabar menanti saat-saat aku berani memandang matamu, menyentuh pipimu untuk pertama kali, memanggilmu dengan sebutan “suamiku”, atau mengecup keningmu menjelang tidur kemudian bilang “Demi nama Allah yang Maha baik, terimakasih karena kau telah dihadirkan dalam hidupku, bantu aku menjadi kado surga untukmu, aku akan menemanimu sesanggup aku mampu”

Aku tidak bisa merindukan apapun darimu karena kenyataannya aku belum pernah bertemu dengamu dengan waktu yang membuat kita sama-sama menyampaikan cinta lewat sepasang mata tapi percayalah, aku selalu merindukan saat-saat itu datang.

Wahai Jodoh yang soleh, jaga dirimu baik-baik ya. Segerakan untuk ku…


Sincerely, Yours

No comments:

Post a Comment